tak kenal maka tak sayang

Foto saya
Kuta, Bali, Indonesia
Wadah bagi kartun-kartun Indonesia. Wadah bagi kartunis Indonesia. Wadah bagi penikmat kartun Indonesia.

Arsip Blog

08 September 2008

PSKN


Tak terasa sudah hampir setengah tahun Museum Kartun Indonesia Bali (MUKKI) berdiri sejak diresmikan pada 13 Maret 2008 lalu. Sudah sekian ratus manusia datang silih berganti melewati pintu masuk museum dan keluar dengan berbagai respon. Ada yang memuja-muji, ada yang berdecak kagum, ada yang terhibur, tapi tak sedikit juga yang mencerca, mengkritik, memberi respon negatif terhadap Si Mukki. Semua feedback kami terima dengan lapang dada, dan menjadi cambukan bagi kami untuk mengelola Mukki dengan lebih baik lagi.

Tak mudah ternyata mengelola wadah bernama "museum", apalagi kalau museum ini menyimpan karya kartun tak hanya dari 1 atau 2 orang saja. Jumlah kartunis yang menghibahkan karyanya untuk menjadi koleksi Mukki sudah mencapai ratusan, dan jumlah karya yang kami terima sudah mencapai ribuan. Dan, jumlah tersebut mungkin akan terus bertambah. Sebuah kebanggaan bagi kami mendapat respon yang sedemikian positif dari teman-teman kartunis, karena sudah mempercayai kami dengan mengirim karyanya ke Mukki. Hal ini yang menambah semangat kami untuk bisa mengakomodasi cita-cita dan harapan para kartunis terhadap dunia kartun. Terlebih, visi Mukki yang salah satunya ingin menempatkan karya seni kartun dalam konteks seni, sehingga terapresiasi, memiliki nilai setara karya seni lainnya. Kemudian, salah satu misinya adalah meningkatkan harkat dan martabat seniman kartun di Indonesia.
Fiuuhh.....boleh dibilang ini merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan tenaga, pikiran, uang dan waktu untuk bisa sampai pada cita-cita tersebut.

Secara bertahap, kami yang ada di jajaran manajemen berusaha memahami jiwa kartun, memahami karakter kartunis, dan mencoba mencari celah untuk bisa masuk dalam dunia ini (kami akui, kami hanya "anak kemarin sore" kalau berbicara soal kartun dan dunianya). Salah satu usaha kami dengan mencoba membuat event di bidang kartun, yang kami harap event ini bisa terus dikembangkan dan diperbaiki, dan pada akhirnya bisa menjadi tonggak bagi wadah apresiasi seni kartun di Indonesia. Event pertama Mukki kami namai sebagai Parade Seni Kartun Nasional (PSKN) 2008 (19 - 26 Oktober 2008). Mengapa PARADE?? yah, kami berharap bahwa gaung PSKN ini akan semarak selayaknya sebuah PARADE, dan bisa menjadi iring-iringan yang berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya. Di event PSKN ini kami membuka kesempatan bagi kelompok kartunis untuk memamerkan karyanya di Galeri MUKKI (sebuah tempat dibagian depan museum yang kami sediakan khusus untuk pameran temporer). Tahun ini kesempatan itu kami berikan kepada KOKKANG (Kelompok Kartunis Kaliwungu) sebuah komunitas kartunis yang unik dari Kendal Jawa Tengah (19 - 31 Oktober). Untuk lebih meningkatkan apresiasi dan pengenalan terhadap kelompok ini, maka kami mengadakan Talkshow bersama KOKKANG (20/10). Tak hanya itu, kami mencoba memasyarakatkan kartun melalui kompetisi kartun untuk anak(21/10-23/10). kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan minat anak-anak terhadap kartun. Workshop Komik (24/10) bersama Toni Masdiono (Bandung) juga akan memeriahkan event PSKN dengan membagi ilmunya tentang bagaimana membuat kartun komik. Dan, yang menjadi moment terpenting dalam PSKN kali ini adalah Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Karikatur Legendaris Augustin Sibarani yang akan diangkat oleh MUKKI sebagai Maestro Kartun pertama di Indonesia. Simbolisasi akan diadakan pada malam pembukaan pameran tunggal Augustin Sibarani dengan memberikan medali sebagai bentuk penghargaan MUKKI terhadap beliau (25/10). Pada malam ini pula, akan dilelang sejumlah karya kartun dari kartunis GM Sudarta, Pramono R. PRamoedjo, Priyanto Sunarto. Sejumlah karya akan dipamerkan di MUKKI dan buku biografi beliau akan diulas pada acara Meet The Maestro keesokan harinya (26/10).

Sungguh sepekan yang cukup padat, dan kami harapkan bisa menampilkan atmosfer kartun yang sesungguhnya. Dengan event PSKN ini, kami berharap kartun bisa mendapat tempat yang lebih baik di ranah seni. Dan, apresiasi masyarakat juga bisa meningkat seiring pengenalan terhadap seni kartun ini. Tak kenal maka tak sayang. Jika, anda datang dan berpartisipasi dalam acara PSKN ini, kami harap anda akan makin kenal dengan seni kartun dan makin sayang dengan seni kartun...


Salam kartun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar